STRATEGI PENGELOLAAN Pendidikan ANAK USIA DINI DALAM ERA GLOBALISASI DAN STANDARISASI Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah Satu upaya memaksimalkan Bakat, potensi, kecerdasan, dan Kreativitas anak ialah dengan menyertakannya Dalam kegiatan Sekolah USIA Dini atau Paud (Pendidikan Anak Usia Dini). Sedini mungkin Anak diasah untuk bersikap Disiplin, bertanggung Jawab, berjiwa Sosial, Kreatif, inovaif, Penuh dedikasi, programma dll menjalankan. Dengan metode yang tepat, kurikulum Bagus dan Lembaga bonafid niscaya Anak akan Lebih mampu bekembang pesat dibanding mereka yang Tidak diasah melalui programma Paud tersebut. Namun Tidak semua Lembaga penyelenggara Paud Mulai jenjang prescolare, gioco di gruppo, Dan TK mampu menyediakan metode, Sarana, dan fasilitas penunjang kesuksesan Pendidikan USIA dini tersebut. Itulah untuk, para Orang Tua Harus mampu menentukan Secara Strategis Lembaga yang dipilihnya. Demikian pula para penyelenggara Harus mampu memperbaiki Segala kekurangan yang menghambat tujuan Utama Paud tersebut Karena Anak-Anak USIA dini yang Identik dengan kegiatan bermain menjadi fase Yang sangat menentukan perjalanan Hidup manusia. Sehingga, merencanakan dan melaksanakan Pendidikan pada USIA Dini ini menjadi Sebuah keniscayaan yang Tidak Boleh disepelekan ditelantarkan dan. Jika hal ini Tidak diperhatikan, masa Depan kualitas Generasi penerus Bangsa Akan Semakin mundur, kalah Jauh dibanding Negara-Negara rimasto yang Selalu SIGAP dan Cepat mempersiapkan Kader-Kader andalnya di epoca kompetisi sekarang globale. Negara ini Tidak boleh Lagi kecolongan dan ketinggalan. Pendidikan Anak USIA Dini Harus Segera didirikan dan dikelola Secara profesional di seluruh pelosok Negeri ini. Pemberlakuan UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menuntut cara Pandang yang Berbeda tentang pengembangan dan pelaksanaan kurikulum. Dulu, pengembangan kurikulum dilakukan Oleh Pusat Dalam hal ini Pusat Kurikulum sedangkan pelaksanaannya dilakukan Oleh satuan Pendidikan. Pengembangan kurikulum yang dilakukan langsung Oleh satuan Pendidikan memberikan Harapan Tidak Ada Lagi permasalahan berkenaan dengan pelaksanaannya. Hal ini Karena penyusunan kurikulum satuan Pendidikan seharusnya Telah mempertimbangkan Segala potensi dan keterbatasan yang ada. Paud ini menjadi Solusi terbaik pembentukan morale, Agama, Emosi, Sosial, spirito dan kompetisi. Dengan Paud, fase perkembangan anak akan berjalan Secara fungsional dan produktif sehingga membentuk karakter yang Kuat, kokoh dan progresif. Dalam Rangka memenuhi kebutuhan Pendidikan Anak USIA dini, pemerintah Sudah mengembangkan Kurikulum Paud dan perangkatnya yang dijadikan Fonte Biblio Bagi penyelenggaraan Paud. Kurikulum Paud hendaknya disusun berdasarkan landasan teoritik, yuridis, dan empirica. Hingga Saat ini Belum ditetapkan Standar Nasional Pendidikan untuk Paud sebagai Fonte Biblio penyusunan KTSP. Untuk ITU Perlu disusun Naskah Akademik kajian kebijakan kurikulum Paud. Penyusunan Naskah Akademik kajian kebijakan kurikulum Paud bertujuan untuk memberikan landasan teoritik (keilmuan) Dan empirik bagi perumus kebijakan dan penyelenggara Paud pada berbagai kelembagaan. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi kerangka Fonte Biblio Secara konseptual Akademik Dalam mengembangkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) terutama Standar Kompetensi Lulusan (untuk Paud disebut Standar Kompetensi Akhir Usia) dan Standar Isi Perkembangan (SIP). B. Rumusan Masalah Dalam penyusunan makalah ini, rumusan masalah yang diajukan Adalah: 822661472Bagaimana sistem kelembagaan pada Paud 822661472Bagaimana metode pengajaran 822661472Bagaimana kurikulum yang dipakai BAB II PEMBAHASAN Mengelola Pendidikan bukanlah mengelola Sebuah Tempat Usaha barang, melainkan mengelola Sumber Daya manusia yang memiliki masingmasing keunikan-keunikan . Untuk itu, formula dibutuhkan Yang tepat Dalam mengatur Segala permasalahan manejemen Pendidikan Anak USIA Dini (Paud). Ada modello beberapa penataan kelembagaan yang konvensional. Karena iu kita modello Harus mencari yang palizzata tepat agar Paud Bisa berkembang dengan Baik. Modello manejemen kelembagaan tersebut Antara rimasto Adalah sebagai berikut: 822661472Pengelolaan Paud Selama ini terlalu banyak seninya dibanding dengan ilmunya sehingga gaya manejemen yang dilakukan Lebih processo bersifat ed errori. 822661472Penerapan manajemen 8220gotong royong 8220 artinya semua orang melakukan semua pekerjaan. Tidak ada pembagian Kerja Jelas yang tegas daN. Sehingga prose manajemen Tidak berlangsung Secara efektif dan efisien. Bahkan Sering terjadi benturan Antara Satu Unità dengan lainnya. Inilah yang menyebabkan pendayagunaan Sumber Daya Organisasi Tidak Secara Sinergis dan banyak pemborosan. Dalam hal ini yang terjadi Adalah sama-sama bekerja Bukan Kerja sama. 822661472Gaya manajemen tukang Cukur yaitu Satu orang melakukan semua pekerjaan, Mulai Dari membuka Kios, menyapu, memotong Rambut, menutup Kios dan mengelola keuangan sekaligus. Dalam Organisasi banyak orang yang MERASA dirinya mampu Dalam Segala Hal dan tidak memberikan porsi pekerjaan kepada orang rimasto. Akibatnya Organisasi yang dapat semestinya menjalankan Beban pekerjaan yang Lebih banyak justru Tidak dapat melakukan pekerjaan Karena tersentralisasi di tangan beberapa orang saja Sedang di Più justru kurang pekerjaan. 822661472Penerapan Budaya sungkan (Segan) menegur kesalahan teman dan budaya Marah kalau ditegur teman membuat Organisasi berjalan tak tentu Arah, sehingga Tidak Bisa mencapai tujuan yang dikehendaki. modello Empat manajemen tersebut memiliki banyak kekurangan. Tidak ada Aspek struktural, descrizione del lavoro, koordinasi, evaluasi dan proyeksi ke Depan. Dalam konteks ini modello dibutuhkan manajemen Dinamis yang Lebih, progresif, Dan mempunyai Unsur pemberdayaan dan penguatan. Disinilah pentingnya manajemen partisipatif yang mengedepankan kolektivitas, il lavoro di squadra, soliditas dan kualitas kinerja. B. Metode Pengajaran Mengajar Anak USIA Dini membutuhkan metodologi yang unik dan Kreatif. Disinilah signifikansi Dan urgensi Peran seorang guru Dalam mendidik dan menggali potensi Anak Didik. Pendidik Harus memiliki kualifikasi Akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, Sehat jasmani dan Rohani, Serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 29, pendidik pada Pendidikan Anak USIA Dini Harus diploma (D-IV) atau sarjana (S1) Latar belakang Pendidikan Tinggi di bidang Pendidikan Anak USIA dini, kependidikan rimasto, atau psikologi dan Sertifikat profesi guru untuk Paud. Kualitas pendidik sangat Hasil menentukan pembelajaran yang dicapai. Kegagalan Dan kesuksesan Pendidikan sangat dipengaruhi Oleh kualitas Tenaga pengajar yang menguasai Materi, metodologi pengajaran competenze dan yang profesional. Tahapan mengajar Anak USIA Dini Walaupun Pendidikan berlangsung Hayat sepanjang Namun menurut Maria Montessori, enam tahun Pertama masa Anak Adalah jangka waktu yang palizzata penting Bagi perkembangannya. Tahun prasekolah menjadi masa Anak membina kepribadian mereka. Karenanya setiap Usaha yang di rancang untuk mengembangkan minat dan potensi Anak Harus dilakukan pada Awal ini untuk membimbing Anak menjadi diri mereka dengan Segala kelebihannya. Orang Tua Dan pendidik Harus dapat membantu Anak menyadari dan merealisasikan potensi Anak untuk menimba ilmu pengetahuan, Bakat, dan kepribadian yang utuh. Ada beberapa metode pengajaran yang LAYAK dipertimbangkan untuk mencapai Hasil Maksimal Dalam pengajaran Anak USIA Dini yaitu: 61558 Metode globale (Metodo Ganze) Anak Belajar membuat Suatu kesimpulan dengan kalimatnya sendiri. Contohnya ketika membaca buku, minta anak menceritakan kembali dengan rangkaian katanya sendiri. Sehingga Informasi yang Anak peroleh dari Hasil Belajar sendiri akan dapat diserap Lebih Lama. Dengan demikian Anak akan terlatih berpikir Kreatif dan berinisiatif. 61558 Metode Percobaan (metodo sperimentale) Metode pengajaran ini mendorong dan memberi kesempatan Anak melakukan percobaan sendiri. Terdapat Tiga tahapan yang dilakukan Anak untuk memudahkan masuknya Informasi yaitu mendengar, menulis atau menggambar Lalu Melihat dan melakukan percobaan sendiri. Misalnya Anak Belajar tentang tanaman pisang, Lalu Belajar menanamnya. 61558 Metode Imparare facendo Menurut Nazhori Autore, sabda Rasulullah Yang berbunyi 8220 sholatlah kamu seperti kamu Lihat AKU sholat 8220 Adalah Sebuah Bukti bahwa prose Belajar mengajar Sudah berlangsung sejak Zaman Rasulullah sebagai fondasi Awal Dalam Pendidikan Islam. Sabda tersebut Juga mengandung Unsur pedagogis dimana italiano non verbale yang disampaikan Rasulullah sampai Saat ini menjadi Masih Bumbu penyedap Dalam melengkapi meteode pengajaran. Artinya bahasa non verbale memegang peranan Dalam prose Belajar mengajar. 61558 Metode Scuola a casa Gruppo Rumah merupakan Lingkungan terdekat anak dan Tempat Belajar yang palizzata Baik Buat Anak. Di rumah, anak Bisa Belajar Selaras dengan keinginannya sendiri. Ia tak Perlu duduk menunggu sampai bel berbunyi, Tidak Perlu Harus bersaing dengan Anak-Anak di Più, Tidak Perlu Harus ketakutan menjawab salah di Depan kelas dan Bisa langsung mendapatkan penghargaan atau pembetulan Jika membuat kesalahan. Disinilah Peran IBU menjadi sangat penting Karena tugas Utama IBU Adalah pengatur rumah Tangga dan pendidik Anak. Di Dalam rumah banyak sekali sarana-sarana yang Bisa dipakai untuk pembelajaran Anak. Anak dapat Belajar banyak sekali konsep tentang Benda, Warna, bentuk dan sebagainya sembari IBU memasak di Dapur 61558 Pembelajaran Bilingue Satu pertanyaan yang Muncul sebagai tanggapan terhadap kecenderungan pengajaran bahasa Inggris pada Anak-Anak Adalah sebagai berikut 8220 Sudah perlukah bahasa Inggris diajarkan pada Anak-Anak 8221 Pertanyaan ini tampaknya Mudah diajukan. Jawaban terhadap pertanyaan ini Bisa Sederhana Namun Bisa Juga memerlukan penjelasan panjang Lebar, bahkan pertanyaan Yang Sederhana tersebut dapat memunculkan kontroversi yang berkepanjangan. Setidaknya ada Tiga Alasan mengapa Anak-Anak Perlu mempelajari bahasa Inggris pada USIA dini. Alasan Pertama Adalah tuntutan pragmatis. Tidak dapat dipungkiri bahwa Saat ini Tembok pembatas geografis antar Wilayah atau bahkan antar negara Sudah Mulai runtuh, berguguran Satu persatu akibat globalisasi. Perkembangan teknologi komunikasi dan Informasi tampaknya merupakan salah Satu Faktor yang bertanggung Jawab atas Semakin terbukanya hubungan antar manusia pada nell'era globale ini. Dampak yang Segera kita Amati dengan runtuhnya Tembok pembatas tersebut ialah Semakin mudahnya satu individu, bahkan antar Bangsa di Tempat yang Berbeda dan berada di Belahan dunia di Più berhubungan dengan individu lainnya pada waktu Yang sesungguhnya (in tempo reale). Alasan kedua merujuk pada Alasan legale dan formale kesepakatan Internasional. Undang-undang Dasar 1945 memberikan Amanar kepada pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa. UU No 23 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa setiap Anak berhak mendapatkan Pendidikan dan pengajaran guna pengembangan kepribadiannya dan kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Alasan yang ketiga Adalah konseptual. Brumfit (1991. 11-12) menyatakan argumentasinya terkait dengan Faktor USIA muda bahwa Tidak ada Alasan kuat Dalam pembelajaran Anak-Anak untuk Tidak mengajarkan bahasa kedua pada mereka. Setidaknya ada yang empat Faktor ia rujuk untuk mendasari argumentasinya tersebut. Tiga Faktor Pertama tampaknya elevan untuk dibahas. Faktor Pertama Adalah prose pematangan. Prose pematangan ini tampaknya Lebih berpihak pada pembelajar bahasa USIA muda seorang Anak Belajar bahasa Semakin Mudah ia akan menguasai Bahasa tersebut. Faktor kedua yang berperan penting pada Anak-Anak Dalam mempelajari Bahasa Adalah Emosi dan perasaan. Faktor ketiga Adalah Lingkungan. Anak-Anak cenderung memiliki peluang yang Lebih baik Dalam mengintegrasikan kebutuhan komunikasi yang sesungguhnya dengan pengalaman kebahasaan barunya. Maksudnya Dalam USIA yang ditandai dengan eksplorasi terhadap lingkungannya, anak anak-Lebih memiliki peluang yang Lebih baik Dalam menggunakan Bahasa Secara Alami untuk mempresentasikan pemahamannya terhadap lingkungannya. Oleh Karena itu kebutuhan berkomunikasi Anak-Anak dengan dengan menggunakan bahasa Dalam Lingkungan sekitarnya Lebih terakomodasi Secara Luas dan Alami. C. Kurikulum Kurikulum Adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan Bahan Belajar Serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan tertentu. Kurikulum Adalah inti Sebuah Lembaga Pendidikan. Kurikulum yang akan Benar menghasilkan pengajaran dan kegiatan yang terpadu dan holistik yang mengarah kepada visi dan misi Lembaga Pendidikan yang dicanangkan. Disinilah pentingnya menyusun kurikulum yang visioner dan prospektif. Sehubungan dengan Ciri-Ciri Di ATAS, tugas perkembangan yang di emban Anak-Anak Adalah sebagai berikut: 61692 Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain 61692 Membangun sikap yang Sehat terhadap diri sendiri 61692 Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebayanya 61692 Mengembangkan Peran Sosial sebagai Lelaki atau Perempuan 61692 Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan Dalam hidup sehari-hari 61692 Mengembangkan hati Nurani penghayatan morale, dan sopan santun 61692 Mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis, matematika dan berhitung 61692 Mengembangkan diri untuk mencapai kemerdekaan diri Dalam pengembangan kurikulum ada beberapa prinsip yang Harus diperhatikan: 61607Bersifat komprehensif. Kurikulum Harus menyediakan pengalaman Belajar yang meningkatkan pekembangan Anak Secara menyeluruh Dalam berbagai Aspek perkembangan 61607 Dikembangkan atas dasar pekembangan Secara bertahap. Kurikulum Harus menyediakan berbagai kegiatan dan interaksi yang tepat pada didasarkan USIA dan tahapan perkembangan setiap Anak 61607 Melibatkan orang Tua sebagai pendidik Utama Bagi Anak 61607 Melayani kebutuhan individu Anak 61607 Merefleksikan kebutuhan dan nilai Masyarakat 61607 Mengembangkan standar kompetensi Anak 61607 Mewadahi layanan Anak yang memiliki kebutuhan khusus 61607 Menjalin kemitraan dengan keluarga dan Masyarakat 61607 Memperhatikan Kesehatan dan keselamatan Anak 61607 Menjabarkan prosedur pengelolaan Lembaga 61607 Memanejemen Sumber Daya manusia 61607 Penyediaan sarana dan prasarana Komponen Kurikulum a. Anak Sasaran layanan Pendidikan Anak USIA Dini Adalah Anak yang berada pada Fascia USIA 0-6 tahun. Pengelompokkan Anak didasarkan pada USIA sebagai berikut: 1. 0-1 tahun 2. 1-2 tahun 3. 2-3 tahun 4. 3-4 tahun 5. 4-5 tahun 6. 5-6 tahun b. Pendidik Kompetensi pendidik Anak USIA Dini memiliki kualifikasi Akademik sekurangkurangnya Diploma Empat (D-IV) atau sarjana (S-1) di bidang Pendidikan Anak USIA dini, kependidikan rimasto, atau psikologi dan memiliki sertifikasi profesi guru Paud atau sekurang-kurangnya Telah mendapatkan Pelatihan Pendidikan Anak USIA dini. Adapun Rasio pendidik dan Anak Adalah sebagai berikut: 1. Usia 0-1 tahun Rasio 1: 3 Anak 2. Usia 1-3 tahun Rasio 1: 6 Anak 3. Usia 3-4 tahun Rasio 1: 8 Anak 4. Usia 4- 6 tahun Rasio 1: 1012 Anak c. Pembelajaran Pembelajaran dilakukan melalui kegiatan bermain yang dipersiapkan Oleh pendidik dengan menyiapkan Materi (tenore) Dan prose Belajar. Materi Belajar Bagi Anak USIA Dini dibagi Dalam dua Kelompok USIA. Materi USIA Lahir sampai 3 tahun meliputi: 1. Pengenalan diri sendiri (perkembangan konsep diri) 2. Pengenalan perasaan (perkembangan Emosi) 3. Pengenalan tentang orang lain (perkembangan Sosial) 4. Pengenalan berbagai gerak (perkembangan fisik) 5. Mengembangkan komunikasi ( bahasa perkembangan) 6. Keterampilan berpikir (perkembangan kognitif) d. Di visitatori (Assessment) Valutazione Adalah prose dati pengumpulan, per documentazione Belajar, dan perkembangan Anak. Valutazione dilakukan melalui observasi. konferensi dengan para guru, survei, wawancara dengan orang tua, Hasil Kerja anak dan unjuk Kerja. Complessive degli ospiti di visitatori dapat dibuat Dalam bentuk portofolio. e. Pengelolaan Pembelajaran Lembaga Pendidikan Anak USIA Dini dilaksanakan sesuai satuan Pendidikan Masing-Masing. Jumlah hari Dan marmellata layanan Antara lain berikut sebagai: 822661472Taman Penitipan Anak (TPA) dilaksanakan 3-5 hari dengan marmellata layanan minimo 6 marmellata. Minimal layanan Dalam Satu tahun 144-160 hari atau 32-3 Minggu 822661472Kelompok bermain (KB) dilaksanakan setiap hari atau minimo 3 kali seminggu Con una quantità minima marmellata 3 marmellata. Minimal layanan Dalam satu tahun 144-hari 32-34 Minggu 822661472Satuan Paud sejenis (SPS) dilaksanakan minimo Satu Minggu sekali dengan marmellata layanan minimo 2 marmellata. 822661472Taman Kanak-Kanak (TK) dilaksanakan minimo 5 hari setiap Minggu dengan marmellata layanan minimo 2,5 marmellata. f. Melibatkan Peran Masyarakat Pelaksanaan Pendidikan Anak USIA Dini hendaknya dapat melibatkan seluruh komponen Masyarakat. Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usai Dini dapat dilakukan Oleh swasta dan pemerintah, Yayasan maupun perorangan. PenilaianEvaluasi Evaluasi di visitatori Adalah Suatu Analisis yang sistematis untuk Melihat efektivitas programma yang diberikan dan pengaruh programma tersebut terhadap Anak. Di visitatori kurikulum dilakukan Secara berkala dan berkesinambungan Oleh pemerintah Pusat maupun Daerah. Di visitatori kurikulum dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kurikulum dilaksanakan dan kesesuainnya dengan kerangka dasar fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional Serta kesesuaian dengan tuntutan perkembangan yang terjadi di Masyarakat. Hasil di visitatori kurikulum digunakan untuk menyempurnakan pelaksanaan dan mengembangkan kurikulum selanjutnya. Kurikulum Dan pengembangannya, sebagaimana keterangan di ATAS, Harus dijadikan standar pembelajaran Paud agar ada standar minimi kualitas yang dicapai. Adapun dinamisasi Dan optimalisasi menuju akselerasi kualitas sangat ditentukan Oleh profesionalitas manajemen Yang ide-ide mengandalkan progresif dari struktur Yang diisi Kader-Kader berkualitas. Dokumen Paud yang berkaitan dengan Kurikulum 2004 Standar Kompetensi, Pedoman Pengembangan Silabus, Pedoman Pembelajaran dan Pedoman di visitatori banyak digunakan di Lembaga Paud formale (TKRA) sedangkan Menu Pembelajaran Generik digunakan di Lembaga Paud non formali (Kelompok bermain dan Taman Penitipan Anak). Persoalan dasarnya Dokumen tersebut dibuat oleh banyak Tim dari berbagai otoritas seperti Puskur, Direktorat TK-SD Serta Direktorat Paud. Sebagai akibatnya banyak hal yang Berbeda dari berbagai Dokumen tersebut untuk Aspek yang sama. Perbedaan tesebut terjadi Karena Belum adanya 8221blueprint8221 Yang Yang sama menjadi Fonte Biblio bersama pengembangan Paud di Indonesia. Untuk ITU diperlukan Suatu kerjasama Antar otoritas tersebut (Puskur, Direktorat Paud, Direktorat TK-SD, Direktorat Dikti, Serta Direktorat Mapenda) untuk menyusun Suatu Dokumen 8221INDUK8221 pengembangan Paud di Indonesia yang menjadi dasar bersama seluruh institusi pengembangan Paud dan Pendidikan Guru-Paud. Buku 8221INDUK8221 tersebut tentu dilandasi Oleh berbagai Fonte Biblio dasar seperti filosofi pengembangan manusia Indonesia seutuhnya sebagaimana termaktub Dalam GBHN, Hasil-Hasil penelitian tentang perkembangan Anak Indonesia di berbagai Aspek perkembangan, Serta analisis kondisional Paud di Indonesia. Dokumen Paud yang banyak jumlahnya tersebut Berbeda-Beda Karena mangacu pada referensi Yang Berbeda-Beda. Oleh Karena itu, Perlu Ada keseragaman Fonte Biblio, khususnya tentang bidang pengembangan Anak USIA dini di Indonesia. Diperlukan penelitian tentang perkembangan Anak Indonesia pada umumnya dan dan TIAP Daerah suku khususnya agar Paud memiliki Fonte Biblio yang Lebih sesuai dengan perkembangan Anak Indonesia. Kesalahan Dalam penentuan perkembangan Anak Indonesia menyebabkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang disusun Tidak valido Karena Tidak sesuai dengan kondisi riil Anak Indonesia. Penentuan Standar Kompetensi Akhir Usia (Skau) di Paud Yang sepadan dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) selain didasarkan Hasil penelitian perkembangan Anak Indonesia Juga sebaiknya dibuat Secara utuh Mulai Lahir sampai 8 tahun, sehingga ada Benang Merah atau kesinambungan kompetensi Antara Paud (TPA, KB , Dan TKRA) dengan kelas 1, 2, 3 dan Sekolah Dasar. Untuk ITU Perlu kerjasama Antara Direktorat Paud, Direktorat TK-SD, Dan Puskur Dalam mewujudkan Hal tersebut. Banyak guru Dan Lembaga Paud formale (TKRA) Dan Paud non formale (TPA Dan KB) Tidak menerima dan mempelajari Berkas Kurikulum Secara utuh. Ada Yang Hanya memperoleh Kurikulum (Standar Kompetensi) Saja, Pedoman Pengembangan Silabus Saja, atau Pedoman di visitatori Saja. Sebagai akibatnya pemahaman akan kurikulum bersifat parsial. Di samping ITU Naskah dan perubahan kurikulum beserta perangkat untuk implementasinya memerlukan penjelasan Lebih lanjut melalui sosialisasi kepada Lembaga dan guru Paud. Sebagai akibatnya, banyaknya Naskah Paud menimbulkan kebingungan Bagi para guru. Untuk itu, Naskah yang ada Perlu disertai penjelasan dancontoh yang konkrit di samping adanya programma sosialisasi. Dalam penyusunan Dan pengembangan Panduan KTSP Paud Perlu menelusuri berbagai pedoman dan referensi pendukung, terutama landasan Akademik Yang Fonte Biblio dijadikan. Beberapa Dokumen yang dimaksud Adalah GBPKB TK, Standar Kompetensi TKRA, Fonte Biblio Menu Pembelajaran dan Kerangka Dasar Kurikulum Paud. Berdasarkan kajian tersebut dapat disusun dan dikembangkan Standar Kompetensi Akhir Usia Paud (Skau Paud), Standar Isi (Standar Isi Perkembangan Paud), Standar Proses, Standar di visitatori dan Standar lainnya. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Salah Satu upaya memaksimalkan Bakat, potensi, kecerdasan, dan Kreativitas anak ialah dengan menyertakannya Dalam kegiatan Sekolah USIA Dini atau Paud (Pendidikan Anak Usia Dini). Sedini mungkin Anak diasah untuk bersikap Disiplin, bertanggung Jawab, berjiwa Sosial, Kreatif, inovaif, Penuh dedikasi, programma dll menjalankan. Dengan metode yang tepat, kurikulum Bagus dan Lembaga bonafid niscaya Anak akan Lebih mampu bekembang pesat dibanding mereka yang Tidak diasah melalui programma Paud tersebut. Dalam hal ini penulis menyarankan agar pemerintah meningkatkan perannya Dalam Pendidikan Anak USIA dini, Baik Dari pendanaan, tutor perekrutan Yang sesuai dengan kualifikasi maupun membuka ruang seluas-luasnya kepada masayarakat untuk mengembangkan Paud yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakatnya. Dokumen Standar Perkembangan Anak Lahir 8211 6 Tahun Paud Perlu diperbaikai Secara menyeluruh dan disesuaikan dengan Naskah Akademik (tinjauan teoritik). Disamping Juga Dokumen pedoman pengembangan silabus untuk Paud seharusnya menjadi bagian dari Dokumen standar prose pembelajaran Yang mencakup (1) perencanaan prose pembelajaran, Yang meliputi pengembangan tema dan jaringannya, penyusunan silabus pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik, dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan prose pembelajaran yang disesuaikan dengan Fonte Biblio pengembangan prose pengembangan Yang dilakukan Masing-Masing satuan Pendidikan Anak dini USIA, (3) Standar prose pembelajaran TK dapat mengakomodasi Dokumen pembelajaran di TK dan dan Dokumen perencanaan prose pembelajaran di TK. Dalam jangka panjang maka Perlu adanya buku 8220INDUK8221 yang merupakan 8220blueprint8221 pengembangan Pendidikan Anak USIA dini di Indonesia. Buku ini menjadi Fonte Biblio bagi semua instansi terkait seperti Direktorat TK SD, Direktorat Paud, dan Puskur Serta Perguruan Tinggi Dalam merancang dan mengembangkan Paud. Asmani. Jamal Ma8217mur. 2009. Manajemen Strategis Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta. DIVA Press Baraja, Abu Bakar. 2006. Mendidik Anak Dengan Teladan. Jakarta. Studia Press Departeman Pendidikan Nasional (2007). Standar Perkembangan Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional Departeman Pendidikan Nasional (2007). Standar Perkembangan Anak Lahir S. D 6 Tahun. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia (2002). Fonte Biblio Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Dini Usia. Jakarta: Diektorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Dan Pemuda. A. Latar Belakang Anak USIA TK Adalah Anak USIA Dini yang berusia 4-6 tahun. Walaupun Secara yuridis Anak USIA 4-6 tahun Tidak wajib mengikuti Pendidikan di TK, tetapi Secara teoritis Pendidikan TK sangat penting Dalam Pendidikan. Mengingat banyaknya Bukti tentang pentingnya Pendidikan Dini maka Anak Perlu diberikan rangsangan-rangsangan, dorongan dan programma dukungan berupa kegiatan yang terencana, bermanfaat dan menyenangkan. Sebagai upayanya, Peran pendidik (orang Tua, guru, dan orango dewasa lainnya) sangat diperlukan Dalam upaya pengembangan potensi Anak. B. Pembatasan Masalah Dalam makalah ini, penulis membatasinya pada pembahasan tentang pembelajaran di Paud dan strategi prosedur pembelajaran di Paud. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui strategi pembelajaran melalui bermain di Paud. Strategi Pembelajaran Melalui bermain A. Pembelajaran di Paud Pada hakikatnya Anak ITU Unik, mengekspresikan perilakunya Secara relatif spontan, bersifat Aktif dan energik, egosentris, memiliki rasa ingin Tahu yang Kuat, antusias terhadap banyak Hal, bersifat eksploratif dan berjiwa petualang, Kaya dengan Fantasi, Mudah frustrasi, dan memiliki Daya perhatian yang Pendek. Masa Anak merupakan masa Belajar yang potensial. Para Ahli Pendidikan Anak berpendapat bahwa Pendidikan TK merupakan Pendidikan yang dapat membantu menumbuhkembangkan anak dan Pendidikan dapat membantu perkembangan Anak Secara wajar. Pada hakikatnya Pendidikan TKusia Dini Adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan menyediakan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada Anak. Pendidikan Anak USIA Dini pada hakikatnya Adalah upaya untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan Anak. Pembelajaran Anak USIA diniTK pada hakikatnya Adalah pembelajaran Yang berorientasi bermain (Belajar Sambil bermain dan bermain Sambil Belajar), pembelajaran yang berorientasi perkembangan yang Lebih banyak memberi kesempatan kepada Anak untuk dapat Belajar dengan cara-cara yang tepat. Pendekatan yang paling tepat Adalah pembelajaran yang berpusat pada Anak. B. Strategi Prosedur Pembelajaran Hakikat Strategi Pembelajaran: 183 Konsep Belajar dan Prinsip-prinsip Belajar Anak Belajar Adalah prose perubahan perilaku berdasarkan pengalaman dan latihan. Prinsip-prinsip Belajar merupakan Suatu ketentuan yang Harus dilakukan Anak ketika ia Belajar. Anak Adalah pebelajar Aktif. Ketika bergerak Anak mencari stimulasi yang dapat meningkatkan kesempatan untuk Belajar. Anak menggunakan seluruh tubuhnya sebagai alat untuk Belajar. Anak Secara energik mencari cara untuk menghasilkan potensi maksimum. Belajar Anak dipengaruhi kematangan. Guru Harus memahami bagaimana kematangan Anak dapat dicapai dan APA yang Perlu dilakukan untuk memfasilitasi matangan tersebut. Belajar Anak dipengaruhi Oleh Lingkungan. Tidak Hanya Lingkungan fisik tetapi juga Lingkungan Belajar. Anak Belajar melalui kombinasi Lingkungan fisik, Sosial dan refleksi. Dengan pengalaman tersebut Anak memperoleh pengetahuannya. Tugas guru bagaimana menyediakan Lingkungan yang memungkinkan Anak memperoleh pengalaman fisik, Sosial dan mampu merefleksikannya. Anak Belajar dengan gaya yang Berbeda. Ada yang Tipe visiva, tipe auditif dan tipe Kinestetik. Anak Belajar melalui bermain. Melalui bermain Anak dapat memahami menciptakan memanipulasi simbolo-simbol dan mentransformasi objek-objek tersebut 183 Variabel Strategi Pembelajaran Tujuan. Karakteristik tujuan Perlu dipertimbangkan Dalam memilih dan menggunakan pembelajran strategi, apakah berkaitan dengan, kognitif pengembangan, bahasa, Emosi Sosial, fisik, agama morale. motorik. Tema, tema pembelajaran di TK, meliputi 20 Tema, Masing-Masing tema memiliki karakteristik tersendiri. Dalam memilih Dan menggunakan strategi pembelajaran karakteristik tema merupakan salah Satu Faktor yang Perlu dipertimbangkan. Kegiatan. Kegiatan Perlu pula dipertimbangakan Karena Belajar di TK Tidak Hanya dilaksanakan di Dalam kelas tetapi Juga ada kegiatan Belajar di Luar kelas. Anak. Anak Perlu dipertimbangkan, Karena anak memilki karakteristik Dalam perkembangan dan belajarnya Anak ITU unik dan memilki potensi untuk Belajar. Media Dan Sumber Belajar. Media Dan Sumber Belajar yang dipilih Harus dapat mendukung terlaksananya prose Belajar yang efektif dan relevan dengan strategi pembelajaran yang dipilih guru. Guru-Guru merupakan faktor penentu Dalam keberhasilan Belajar Anak. Kepiawaian guru Dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran merupakan Faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan Belajar Anak. 183 Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran Adalah pola Umum perbuatan guru Dan murid Dalam mewujudkan kegiatan Belajar mengajar. Strategi pembelajaran Adalah Segala Usaha guru untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran Dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian strategi pembelajaran menekankan kepada bagaimana aktivitas guru mengajar dan aktivitas Anak Belajar. 183 Karakteristik Cara Belajar Anak Beberapa karakteristik cara Belajar Anak ITU Antara giaciuto: 1. Anak Belajar melalui bermain 2. Anak Belajar dengan cara membangun pengetahuannya 3. Anak Belajar Secara alamiah 4. Anak Belajar impallidivano Baik Jika yang dipelajarinya menyeluruh, bermakna, menarik, Dan fungsional.
No comments:
Post a Comment